Rabu, 01 November 2017

Burger Terakhir yang Kubuang


Kover buku "Burger Terakhir yang Kubuang" dan potongan cerpen saya di dalamnya (dokpri)

Judul Buku     :   Burger Terakhir yang Kubuang dan cerita-cerita lainnya
                          (100 cerita pendek 5 paragraf)
Kurator             Agnes Bemoe & Tengsoe Tjahyono
Penata Letak :   R. Giryadi
Desain Kover :   Ferdika
Penerbit           Satu Kata Book@rt Publisher
Halaman        :   xii + 276
ISBN              :   978-602-61201-9-9
Cetakan I       :   Oktober 2017

Dalam buku ini saya menyumbangkan satu cerpen berjudul “Puisi tentang Mata Elangmu” dengan nama pena Dwi Klarasari.


Berikut sedikit kupasan mengenai buku ini!
Burger Terakhir yang Kubuang atau tepatnya Potongan Burger Terakhir yang Kubuang adalah judul cerpen karya Sonar Sihombing yang dimuat dalam antologi “100 Cerita Pendek 5 Paragraf (Penagraf)”.

Seratus cerpen dalam antologi ini memiliki benang merah tema, yaitu lelaki. Ada 54 penulis yang tergabug dalam Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias, termasuk saya, yang datang dari berbagai latar belakang. Tak heran jika tema “lelaki” yang terkesan sederhana hadir mewujud dalam 100 cerpen yang sungguh mengejutkan.

Menurut Tengsoe Tjahjono—sang penggagas pentigraf sekaligus kurator karya—para penulis layak mendapat  apresiasi. Di tengah gempuran hidup yang serba cepat, gegap gempita dan sibuk berhasil melahirkan karya sastra dengan mengandalkan ruang lima paragraf.

Kendati hanya disajikan dalam lima paragraf, para penulis berupaya menyajikan kisah yang utuh. Cerpen-cerpen dalam buku ini berhasil mengangkat berbagai problematika dalam kehidupan sehari-hari, utamanya terkait dengan “lelaki” sebagai tema besar. Bukan sekadar fiksi yang lahir dari imajinasi kosong, tetapi sebagian besar cerita bahkan mampu membawa pembaca kepada sebuah permenungan mendalam.

Sekali lagi menurut sang kurator, benturan-benturan persoalan yang diangkat bahkan dapat menjadi cermin diri bagi pembaca. Boleh jadi pembaca akan tersenyum, terkejut, atau bahkan shock membayangkan diri mereka adalah tokoh dalam cerpen-cerpen tersebut.

Kumpulan cerpen ini diluncurkan pada awal Oktober 2017 yang lalu. Satu kata untuk antologi cerpen “Burger Terakhir yang Kubuang’ ini adalah SERU!

So, don’t forget to read my creation “Puisi tentang Mata Elangmu”!
Terima kasih, Salam Literasi! 

Depok, November 2017