Sabtu, 19 Desember 2009

Hydrogel – Media Tanam Kreatif

Sumber foto: jualo.com

Baru-baru ini saya mengenal media tanam baru bernama hidrogel (hydrogel). Saya mendapatkan informasi dari seorang teman di kantor. Kebetulan bapaknya berkecimpung di bidang pertanian.

Hidrogel adalah gel kristal berbahan polimer yang konon menurut promosinya cukup aman dan ramah lingkungan.

Penggunaannya hidrogel sangat praktis dan efisien. Hidrogel bekerja dengan cara menyerap air dan menyimpan di dalam butirannya. Gel yang semula berukuran kecil akan menggembung atau membesar karena menyerap air.

Tanaman yang ditanam dengan media ini, akan menyerap air dari hidrogel . Kelembaban dan pasokan air bagi tanaman akan tersedia hanya melalui gel ini. Oleh karena itu, media ini sangat tepat digunakan sebagai media tanam hidroponik.

Jenis tanaman yang tepat ditanam dengan media ini antara lain jenis philodendron, anthurium, sirih-sirihan, sansivera, dan berbagai jenis lain asal bukan tanaman berakar keras, seperti adenium, dll. Kemampuan hidrogel memasok air bagi tanaman dalam jangka waktu relatif lama (setidaknya 1-2 minggu) membuat kegiatan bertanam lebih praktis, karena tidak perlu menyediakan waktu terlalu sering untuk menyiram, memupuk, ataupun mengganti media. Kita hanya perlu menambahkan air, jika gel sudah terlihat menyusut (karena berarti air di dalamnya telah berkurang).

Dilihat dari bentuknya, ada dua jenis hidrogel yaitu bulat dan kristal. Ciri menarik dari hidrogel adalah berkilau dan tersedia dalam aneka warna . Hidrogel menjadi pilihan media tanam yang menarik jika diaplikasikan di dalam vas kaca baik sebagai media tanam maupun dekorasi ruangan. Gel warna-warni dapat memberi kesan segar, hidup, dan eye catching. Oleh karenanya, hasil tanam dengan media gel dapat digunakan untuk menciptakan keindahan dan keasrian ruang dalam, seperti ruang tamu atau ruang kerja.

Meskipun hobi saya bertanam tidak terlalu intens, pengenalan hidrogel ini benar-benar menarik. Sangat menarik! Media tanam pengganti tanah ini menawarkan cara bertanam baru yang penuh kreasi, mudah, dan terkesan bersih. Tanaman hasil dikreasi dapat diletakkan di dalam rumah sebagai penghias.

Saya memang belum banyak mencoba. Namun, setidaknya telah beberapa gelas/wadah kaca tidak terpakai yang sudah kumanfaatkan untuk mencoba bertanam dengan media ini. Melihat hasilnya yang tidak terlalu mengecewakan, membuatku berharap memiliki waktu cukup banyak untuk berkreasi. Tidak ada salahnya juga menyebarkan informasi kreatif ini, mengajak teman-temanku turut menikmati keindahan butir-butir gel warna-warni. Semoga hidup ini pun akan semakin berwarna.

Saat Jual Asongan, Aku Bertemu Ibu..


Meskipun libur, hari ini aku bangun sangat pagi. Setelah doa pagi dan minum aku sempatkan mengerjakan sedikit tulisan di komputer, bahkan sempat bermain dengan fesbuk-ku. Tapi setelah 2 jam bekerja, kantuk kembali menyerang... dan kuputuskan untuk kembali tidur. Waktu masih menunjukkan pukul 7. Tiba-tiba aku terbangun kaget dan rasanya ingin menangis... kulihat jam dinding menunjuk pukul 8.10. Kemudian aku tersadar, ternyata aku baru saja bermimpi.

Aku sedang menjadi tukang asongan. Di jalan aku melihat Ibu dari jauh, berseragam PNS. Dari jauh Ibu berteriak: "Wah laris dong... ." Seingatku aku hanya mengacungkan jempol dan tersenyum. Setelah berselisih jalan dengan Ibu aku mengaso di bawah pohon dan tertidur. Saat terbangun ternyata barang dagangan dan tasku sudah lenyap... . Padahal ada sekitar 1,5 juta di dalam tas yang hilang itu. Yang lebih menyakitkan, itu adalah uang kelompok (aku tidak ingat kelompok apa)... karena ternyata aku berdagang asongan adalah misi sosial dari kelompok yang kuikuti. Aku berpikir ingin sekali mengejar Ibu untuk meminjam uang darinya... untuk mengganti uang kelompok yang hilang itu. Tapi Ibu sudah jauh.

Sampai terbangun aku masih terus ingin menangis. Aku memikirkan akan besar sekali pengeluaranku bulan depan. Setelah beberapa menit... baru aku tersadar kalau aku hanya bermimpi. Ah, mimpi yang aneh... Tapi perasaan sangat sedih tak bisa kuhindari. Sayang dalam mimpi tadi aku tak sempat ngobrol dengan Ibu. Padahal ada satu hal penting yang dahulu ingin kusampaikan sebelum Ibu meninggal.

Kalimalang, Desember 2009