Sabtu, 19 Desember 2009

Saat Jual Asongan, Aku Bertemu Ibu..


Meskipun libur, hari ini aku bangun sangat pagi. Setelah doa pagi dan minum aku sempatkan mengerjakan sedikit tulisan di komputer, bahkan sempat bermain dengan fesbuk-ku. Tapi setelah 2 jam bekerja, kantuk kembali menyerang... dan kuputuskan untuk kembali tidur. Waktu masih menunjukkan pukul 7. Tiba-tiba aku terbangun kaget dan rasanya ingin menangis... kulihat jam dinding menunjuk pukul 8.10. Kemudian aku tersadar, ternyata aku baru saja bermimpi.

Aku sedang menjadi tukang asongan. Di jalan aku melihat Ibu dari jauh, berseragam PNS. Dari jauh Ibu berteriak: "Wah laris dong... ." Seingatku aku hanya mengacungkan jempol dan tersenyum. Setelah berselisih jalan dengan Ibu aku mengaso di bawah pohon dan tertidur. Saat terbangun ternyata barang dagangan dan tasku sudah lenyap... . Padahal ada sekitar 1,5 juta di dalam tas yang hilang itu. Yang lebih menyakitkan, itu adalah uang kelompok (aku tidak ingat kelompok apa)... karena ternyata aku berdagang asongan adalah misi sosial dari kelompok yang kuikuti. Aku berpikir ingin sekali mengejar Ibu untuk meminjam uang darinya... untuk mengganti uang kelompok yang hilang itu. Tapi Ibu sudah jauh.

Sampai terbangun aku masih terus ingin menangis. Aku memikirkan akan besar sekali pengeluaranku bulan depan. Setelah beberapa menit... baru aku tersadar kalau aku hanya bermimpi. Ah, mimpi yang aneh... Tapi perasaan sangat sedih tak bisa kuhindari. Sayang dalam mimpi tadi aku tak sempat ngobrol dengan Ibu. Padahal ada satu hal penting yang dahulu ingin kusampaikan sebelum Ibu meninggal.

Kalimalang, Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar