Meskipun
libur, hari ini aku bangun sangat pagi. Setelah doa pagi dan minum aku
sempatkan mengerjakan sedikit tulisan di komputer, bahkan sempat bermain dengan
fesbuk-ku. Tapi setelah 2 jam bekerja, kantuk kembali menyerang... dan
kuputuskan untuk kembali tidur. Waktu masih menunjukkan pukul 7. Tiba-tiba aku
terbangun kaget dan rasanya ingin menangis... kulihat jam dinding menunjuk
pukul 8.10. Kemudian aku tersadar, ternyata aku baru saja bermimpi.
Aku
sedang menjadi tukang asongan. Di jalan aku melihat Ibu dari jauh, berseragam
PNS. Dari jauh Ibu berteriak: "Wah laris dong... ." Seingatku aku
hanya mengacungkan jempol dan tersenyum. Setelah berselisih jalan dengan Ibu
aku mengaso di bawah pohon dan tertidur. Saat terbangun ternyata barang dagangan
dan tasku sudah lenyap... . Padahal ada sekitar 1,5 juta di dalam tas yang
hilang itu. Yang lebih menyakitkan, itu adalah uang kelompok (aku tidak ingat
kelompok apa)... karena ternyata aku berdagang asongan adalah misi sosial dari
kelompok yang kuikuti. Aku berpikir ingin sekali mengejar Ibu untuk meminjam
uang darinya... untuk mengganti uang kelompok yang hilang itu. Tapi Ibu sudah
jauh.
Sampai
terbangun aku masih terus ingin menangis. Aku memikirkan akan besar sekali
pengeluaranku bulan depan. Setelah beberapa menit... baru aku tersadar kalau
aku hanya bermimpi. Ah, mimpi yang aneh... Tapi perasaan sangat sedih tak bisa
kuhindari. Sayang dalam mimpi tadi aku tak sempat ngobrol dengan Ibu. Padahal
ada satu hal penting yang dahulu ingin kusampaikan sebelum Ibu meninggal.
Kalimalang,
Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar