Jurus Pertama
Jurus pertama yang harus kita kuasai adalah menemukan ide atau bahan cerita. Bagaimana kita dapat menemukan ide? Apakah kita harus terus-menerus merenung di pinggir danau untuk mendapatkan ide? Tentu saja, tidak!
Sebenarnya, ide dapat berasal dari diri-sendiri, orang lain, ataupun makhluk hidup lain dan juga dari lingkungan sekitar. Hal-hal berikut ini dapat menerbitkan sebuah gagasan cerita:
* Pengalaman sehari-hari
* Pengalaman hidup yang istimewa
* Realitas faktual
* Segala sesuatu yang terinderai ataupun teramati
* Khayalan atau imajinasi
Mengingat sumber-sumber ide tersebut maka baiklah jika ita banyak beergaul. Dalam pergaulan kita harus banyak mendengar, peka, tekun mengamati, dan sebagainya.
Dua ekor anjing memandang keluar rumah dari jendela melepas kepergian tuannya dengan wajah sedih. Kira-kira ide cerita apa yang akan muncul dalam benak Anda jika melihat atau mengalami kejadian ini? |
Jurus Kedua
Setelah mendapatkan gagasan/ide cerita, kita harus menguasai jurus "mengolah ide/bahan cerita". Perlu kita sepakati bahwa ide/bahan cerita tersebut nantinya TIDAK SEKADAR diceritakan/ditulis ulang, tetapi harus dimatangkan dan diekspresikan menjadi NARASI BARU yang berbeda dan bernilai lebih.
Dalam mengolah ide/bahan cerita kita dapat memperhatikan dua prinsip berikut!
* Ide/bahan cerita dijadikan PLOT CERITA
* Bahan cerita dari REALITA dijadikan NARASI BARU (FIKSI).
Jurus Ketiga
Jurus penting yang ke-3 adalah kemampuan "menyusun struktur cerita".
Nah, untuk langkah penyusunan struktur cerita kita dapat berpedoman pada rumus 5W + 1 H:
* Who --> Siapa tokohnya
* What --> Apa konflik yang menarik
* When --> Kapan berlangsungnya cerita
* Where --> Di mana lokasi berlangsungnya cerita
* How --> Bagaimana resolusi konflik
Nah, setidaknya itulah 3 jurus sederhana yang harus dikuasai untuk dapat menulis pentigraf yang menarik. Yuk, kita coba praktikkan!
Salam literasi!
Depok, 27 Oktober 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar