Selasa, 29 Oktober 2019

Tiga Jurus Menulis Pentigraf

Seperti seorang pesilat tangguh, untuk menulis pentigraf (cerpen tiga paragraf) kita pun memerlukan jurus-jurus handal. Menurut saya ada tiga jurus penting yang harus dikuasai oleh penulis agar dihasilkan pentigraf yang menarik perhatian. Tidak hanya menarik untuk dibaca, tetapi juga mengesankan. Yuk, simak tiga jurus tersebut!

Jurus Pertama
Jurus pertama yang harus kita kuasai adalah menemukan ide atau bahan cerita. Bagaimana kita dapat menemukan ide? Apakah kita harus terus-menerus merenung di pinggir danau untuk mendapatkan ide? Tentu saja, tidak!

Sebenarnya, ide dapat berasal dari diri-sendiri, orang lain, ataupun makhluk hidup lain dan juga dari lingkungan sekitar. Hal-hal berikut ini dapat menerbitkan sebuah gagasan cerita:
* Pengalaman sehari-hari
* Pengalaman hidup yang istimewa
* Realitas faktual
* Segala sesuatu yang terinderai ataupun teramati
* Khayalan atau imajinasi
Mengingat sumber-sumber ide tersebut maka baiklah jika ita banyak beergaul. Dalam pergaulan kita harus banyak mendengar, peka, tekun mengamati, dan sebagainya.

Dua ekor anjing memandang keluar rumah dari jendela melepas kepergian tuannya dengan wajah sedih. Kira-kira ide cerita apa yang akan muncul dalam benak Anda jika melihat atau mengalami kejadian ini?
Oya, ada satu lagi sumber penemuan ide cerita yang tak kalah penting, yaitu buku, media, jurnal, dan berbagai produk literasi. Untuk menemukan ide dari sana, kita harus banyak membaca, tekun melakukan riset, dan tidak bosan memperbarui sumber-sumber bacaan kita.  

Jurus Kedua
Setelah mendapatkan gagasan/ide cerita, kita harus menguasai jurus "mengolah ide/bahan cerita". Perlu kita sepakati bahwa ide/bahan cerita tersebut nantinya TIDAK SEKADAR diceritakan/ditulis ulang, tetapi harus dimatangkan dan diekspresikan menjadi NARASI BARU yang berbeda dan bernilai lebih.

Dalam mengolah ide/bahan cerita kita dapat memperhatikan dua prinsip berikut!
* Ide/bahan cerita dijadikan PLOT CERITA
* Bahan cerita dari REALITA dijadikan NARASI BARU (FIKSI).

Seekor monyet tengah menenggak botol minuman saat berada di antara kawanannya. Tampak reaksi dan tatapan kawan-kawannya yang menimbulkan berbagai macam persepsi. Realita ini mungkin dapat diolah menjadi narasi baru bersifat fiksi, yaitu berupa cerita fabel.


Jurus Ketiga
Jurus penting yang ke-3 adalah kemampuan "menyusun struktur cerita".
Nah, untuk langkah penyusunan struktur cerita kita dapat berpedoman pada rumus 5W + 1 H:
* Who --> Siapa tokohnya
* What --> Apa konflik yang menarik
* When --> Kapan berlangsungnya cerita
* Where --> Di mana lokasi berlangsungnya cerita
* How --> Bagaimana resolusi konflik

Nah, setidaknya itulah 3 jurus sederhana yang harus dikuasai untuk dapat menulis pentigraf yang menarik. Yuk, kita coba praktikkan!

Salam literasi!

Depok, 27 Oktober 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar