NASREDDIN, A Man with Thousands Ideas (Kanisius, 1995)
Nasreddin sangat miskin. Ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli buah-buahan. Ia mengetahui bahwa tetangganya memiliki kebun yang penuh dengan pohon buah-buahan. Namun sayang, kebun itu dipagari dengan tembok beton yang tinggi.
Suatu kali Nasreddin memanjat tembok itu dan melompat ke dalam kebun buah itu.Lalu, Ia memanjat pohon buah yang sedang berbuah lebat. Ia memetik beberapa buah dan memasukkannya ke dalam tasnya. Tiba-tiba seseorang menegurnya, “Hai, Tuan. Apa yang Anda lakukan di atas sana? Ini kebun saya, tidakkah Anda mengetahuinya?”
Nasreddin begitu takut dan malu. Ia lalu menjawab’ “Angin siklon yang besar telah menerbangkan saya ke mari Tuan. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan.”
Pemilik kebun itu tersenyum dan berkata, “Saya turut sedih mendengarnya. Tetapi, mengapa Anda memetiki buah-buahan saya?”
“Ketika siklon itu menerbangkan saya ke kebun ini, saya kehilangan keseimbangan dan berusaha berpegangan pada sesuatu. Dan saya hanya bisa meraih buah-buahan itu,” jawab Nasreddin.
“Benarkah? Lalu mengapa buah-buahan itu bisa ada di dalam tas Anda?”
Nasreddin menjawab, “ Itulah yang sedang saya pikirkan sekarang. Mengapa buah-buahan ini ada di dalam tas saya!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar