Sumber: http://rebanas.com - http://caratanam.com - https://id.wikipedia.org
|
Januari lalu
saya melihat berita tumbangnya pohon bunga kantil di kompleks Pendapa Kabupaten
Jepara. Pohon berumur sekitar 1,5 abad ini bersejarah, karena di bawahnya
adalah tempat favorit R.A. Kartini untuk bermain dan merenung. Saya terheran-heran
mendengar diameter pohon mencapai 1 meter dan tingginya 15 meter. Wow!? Setahu
saya tinggi pohon kantil hanya 1-2 meteran. Rasa penasaran membawa saya
berselancar menyelisik seluk-beluk pohon kantil. Bukan saja tentang pohon
kantil, saya juga menemukan info adanya SK Kemendagri No. 48 Tahun 1989
tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah. Dalam SK
tersebut bunga kantil ditetapkan sebagai flora identitas Jawa Tengah.
Dalam SK
Kemendagri No. 48 Tahun 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan
Fauna Daerah, bunga kantil (Michelia alba) ditetapkan sebagai flora
identitas Jawa Tengah. Nah, bersama @sahabatgold saya ingin melakukan sedikit
eksplorasi mengenai keindahan dan makna bunga khas ini! Ikutan menyimak,
yuk!
Bunga kantil
atau dikenal juga dengan cempaka putih termasuk suku Magnoliaceae. Tinggi pohon
bunga kantil dapat mencapai 30 meter dengan diameter batang hingga 1 meter.
Kantil masih berkerabat dengan kenanga (cempaka kuning), cempaka merah, dan
cempaka ungu. Kantil adalah jenis cempaka yang paling populer di Indonesia.
Agaknya penetapan kantil sebagai flora identitas Jawa Tengah sangatlah pas.
Mengapa? Karena wilayah Jawa Tengah merupakan salah satu jantung budaya Jawa,
di mana bunga kantil dipandang lebih dari sekadar bunga hias. Bagi masyarakat
Jawa, bunga dengan keharuman khas dan cukup tajam ini memiliki makna filosofis
yang sangat mendalam sehingga memegang peran penting dalam berbagai tradisi
atau upacara adat.
Bahasa Jawa
“kantil/kumantil” berarti melekat atau benar-benar menempel sehingga tidak
mudah terlepas. Secara filosofis bunga kantil diyakini mampu mendekatkan
seseorang pada yang dikasihi atau harapannya. Misalnya, merekatkan hubungan
sepasang kekasih; mendekatkan seseorang pada pekerjaan serta relasi kerja; dan
sebagainya. Kantil juga menjadi simbol ikatan batin tak terputus atau pengingat
bagi mereka yang telah berpulang. Tajamnya aroma wangi kantil menjadi
pralambang kesucian. Terkait dengan berbagai pemaknaan tersebut, kantil
digunakan dalam tradisi perkawinan, pemujaan, maupun kematian. Bersama
rangkaian melati, kuncup-kuncup kantil menghiasi sanggul dan keris pengantin
Jawa; bunga kantil juga digunakan untuk sesaji dan bunga tabur. Sebagian
masyarakat juga mempercayai bunga kantil terkait hal-hal mistis.
Bunga dari
India ini ternyata juga mengandung berbagai senyawa aktif serta minyak alami
yang memiliki efek farmakologi sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang
kesehatan maupun kecantikan. Bunga kantil berkhasiat menyembuhkan berbagai
jenis penyakit, seperti batuk, perut kembung, sinusitis, vertigo, gangguan
pencernaan, dan sebagainya. Mandi dengan air rebusan bunga kantil dapat menjaga
harum aroma tubuh dan rambut. Bunga ini pun dimanfaatkan sebagai campuran
lulur, bahan minyak esensial atau parfum, dan berbagai produk kosmetik
lain.
Keindahan bunga
kantil tidak diragukan lagi. Pada ranting-rantingnya terdapat bulu-bulu halus
berwarna keabu-abuan. Sementara mahkota bunga berbentuk lancip kecil memanjang
dan berjumlah ganjil (5-7 bh) yang ditopang oleh daun tenda berjumlah genap.
Daun tendanya terlihat serupa dengan kelopak bunga. Saat masih kuncup bunga
kantil berwarna hijau, namun saat mulai mekar berubah menjadi putih bersih atau
putih susu. Kuntum bunga berwarna putih dengan bentuk menarik tersebut tampak
mencolok di antara dedaunan bulat oval berwarna hijau tua. Benang sari dalam
jumlah sangat banyak di bagian tengahnya menyempurnakan keindahan bunga
kantil.
Kiranya pesona
bunga nan eksotik ini menjadi kebanggaan bangsa kita, terutama masyarakat Jawa
Tengah. Mari kita lestarikan nilai-nilai budaya warisan leluhur yang ada
bersama kehadirannya.
Depok, 20 Maret
2018
Note:
Artikel ini
juga dimuat di akun Instagram saya [@dwiklara_project] di link ini dalam rangka kompetisi menulis @sahabatgold
Tidak ada komentar:
Posting Komentar