Untaian Rosario karya ayahku di Pondok Rosario Nasareth (dokpri) |
Suatu
hari pada tahun 2009, aku belajar membuat untaian rosario dari manik-manik
plastik. Dengan banyak melihat serta menyimak instruksi dari ayahku yang
berlaku sebagai "sang suhu" sekaligus pemilik Pondok Rosario
Nazareth, aku mulai mencoba membuatnya.
Bahan-bahanya
sudah disediakan, yaitu manik-manik terbuat dari plastik, batu; sepotong kawat
alumunium tipis yang mudah dibentuk; bandul salib dan harces (lingkaran
bergambar Bunda Maria atau Bunda Maria dan Yesus). Semua bahan dapat dibeli di
pasaran dengan mudah. Alat yang digunakan adalah berbagai jenis obeng
pembengkok dan pemotong berukuran kecil yang mudah digenggam.
Caranya mudah. Satu per satu kita buat kait perangkai dari alumunium pada setiap manik-manik. Alumunium dimasukkah ke dalam lubang manik-manik lalu dibengkokkan sedemikian rupa agar terikat kuat dan tidak lepas. Lalu manik-manik yang satu dirangkai dengan yang lain. Caranya, menyambungnya dengan alumunium yang juga dibengkokkan sedemikian rupa. Rangkaian disesuaikan dengan jumlah doa rosario yang ada (dari awal hingga akhir).
Caranya mudah. Satu per satu kita buat kait perangkai dari alumunium pada setiap manik-manik. Alumunium dimasukkah ke dalam lubang manik-manik lalu dibengkokkan sedemikian rupa agar terikat kuat dan tidak lepas. Lalu manik-manik yang satu dirangkai dengan yang lain. Caranya, menyambungnya dengan alumunium yang juga dibengkokkan sedemikian rupa. Rangkaian disesuaikan dengan jumlah doa rosario yang ada (dari awal hingga akhir).
Sayang sekali, waktu itu
"suhuku" belum memperbolehkan aku merangkainya dengan bandul salib
dan Bunda Maria.
Dalam waktu beberapa jam saja aku sudah bisa menyelesaikan seluruh bagian manik-manik dalam rosario. Walaupun kursusku belum tuntas, tetapi aku sudah dapat menyimpulkan bahwa membuat manik-manik rosario itu gampang banget. Hanya perlu ketelatenan!
Namun, jika kurenungkan dengan baik dan melakukan introspeksi diri secara jujur, harus kuakui bahwa mendoakan "Doa Rosario" tidak segampang membuat rangkaian manik-maniknya. Mendoakan di sini dalam arti secara rutin dan berkesinambungan. Jangankan hari-hari biasa, hari-hari dalam Bulan Rosario atau Bulan Maria saja, sering kali aku tidak "tuntas" mendoakannya tanpa putus selama sebulan penuh.
Dalam waktu beberapa jam saja aku sudah bisa menyelesaikan seluruh bagian manik-manik dalam rosario. Walaupun kursusku belum tuntas, tetapi aku sudah dapat menyimpulkan bahwa membuat manik-manik rosario itu gampang banget. Hanya perlu ketelatenan!
Namun, jika kurenungkan dengan baik dan melakukan introspeksi diri secara jujur, harus kuakui bahwa mendoakan "Doa Rosario" tidak segampang membuat rangkaian manik-maniknya. Mendoakan di sini dalam arti secara rutin dan berkesinambungan. Jangankan hari-hari biasa, hari-hari dalam Bulan Rosario atau Bulan Maria saja, sering kali aku tidak "tuntas" mendoakannya tanpa putus selama sebulan penuh.
Biasanya
di Lingkungan/Wilayah tempat tinggalku Doa Rosario dilakukan bersama setiap
hari bergilir dari satu rumah ke rumah lain selama sebulan penuh. Namun, ada
saja kendalan tidak bisa datang setiap hari. Kadang harus selesaikan pekerjaan,
kadang kecapekan, atau yang paling parang ada juga kadang muncul rasa males.
Apalagi kalau rumahnya jauh dan harus jalan kaki.
Kalau tidak datang doa
bersama niat hati hendak berdoa sendiri, tetapi kadang-kadang kendala lain
muncul, mungki malas, sudah ngantuk, lupa, dan berbagai alasan klise lain.
Padahal, untuk mendaraskan Doa Rosario hanya perlu meluangkan waktu
sekitar 15 -20 menit. Jika dilengkapi dengan doa pendukung lain, mungkin memerlukan waktu 30 menit. Tidak ada 1/10 pun dari waktu
24 jam yang kumiliki.
Itulah kelemahan yang harus terus-menerus
diperbaiki.
Semoga Bulan Maria tahun ini menjadi waktu introspeksi bagiku, untuk menyediakan waktu lebih banyak bagi Tuhan dan Bunda Maria yang sangat kuhormati.
Semoga Bulan Maria tahun ini menjadi waktu introspeksi bagiku, untuk menyediakan waktu lebih banyak bagi Tuhan dan Bunda Maria yang sangat kuhormati.
Depok
1 Mei 2018
(Re-write
tulisan lama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar