Tampilkan postingan dengan label Terjemahaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terjemahaan. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 November 2010

A Poor Soldier

(Translate from a Javanese Joke "Banyolan Suroboyoan")

In an intercity train there are four people sitting opposite.
1) A beautiful girl in 20s like A Model.
2) A youth aged 25-Years in rocker style.
3) A soldier in uniform was about 30s.
4) An old woman aged 65's.

One moment... the train crossed a long tunnel. At the same time the train lights went out. In the darkness, suddenly came the sound of a kiss. And soon after that.. there is a sound of a loud slap. Then, the soldier shouted: "Ouuwh ... damn it!"

The soldier swore to himself: "Damn, I did not kiss that girl, but I get these slap. It is an insult! If I want to kiss her, certainly no need to wait for the lights went out!"

To herself the old woman said: "Great... she is a brave girl. She could maintain her self-esteem!"

To herself the pretty girl said: "Gosh! The two young men did not respect me! There is a lovely girl like me, why do they kiss the old woman?"

The young rocker said to himself: "Hahahaha ... When I have the chance again beat up a gallant soldier?"
(IN FACT, THE YOUNG ROCKER KISSED HIS OWN PALM)

Minggu, 08 Februari 2009

Untuk Kedatangan yang Terdahulu


Terjemahan dari:
NASREDDIN, A Man with Thousands Ideas (Kanisius, 1995)
Suatu hari, Nasreddin turun ke kota. Hari itu cuaca sangat panas dan Nasreddin ingin mandi. Maka pergilah Ia ke tempat pemandian umum.
Pada waktu itu Nasreddin mengenakan baju butut. Melihat hal itu, petugas pemandian tidak mempedulikannya. Mereka hanya memberi Nasreddin sebatang kecil sabun dan handuk yang sudah lusuh.
Sesudah mandi, dengan gembira Nasreddin memberikan 2 koin emas kepada petugas yang melayaninya. Nasreddin tidak menunjukkan kekecewaan meskipun Ia mendapat pelayanan yang buruk. Saat menerima koin emas itu, sang petugas terkejut dan berpikir bahwa Nasreddin tentu akan memberinya lebih banyak lagi jika Ia memberikan pelayanan yang lebih baik.
Seminggu kemudian, Nasreddin kembali datang ke pemandian umum tersebut. Petugas menyambutnya dengan hangat dan senyuman manis. Ia melayani Nasreddin seperti seorang raja. Ia memberikan handuk yang paling bagus dan sabun yang harum. Petugas itu huga memberikan pijatan.
Selesai mandi, Nasreddin memberikan 2 koin – namun dengan nilai jauh lebih kecil. Petugas itu pun menerimanya sambil memandang Nasreddin dengan bingung.
Nasreddin menjawab kebingungan itu dengan berkata, “Uang ini kuberikan untuk membayar pelayananmu pada kedatanganku yang terdahulu. Dan koin emas yang kuberikan minggu lalu untuk membayar pelayananmu hari ini.”