Kamis, 12 Februari 2009

The Five People You Meet in Heaven


Judul Buku   The Five People You Meet in Heaven
Penulis         Mitch Albom
Penerjemah :  Andang H. Sutopo
Penerbit       Gramedia Pustaka Utama
Halaman       : 204
ISBN             : 9789792213492
Cetakan I     : 2005

Setiap orang dari berbagai agama memiliki bayangan sendiri tentang surga. Sepanjang hidup kita berharap akan berada di surga setelah kematian. Tempat di mana kelak kita akan kembali berkumpul dengan mereka yang kita cintai semasa di dunia.

Semasa hidupnya Eddie pun membayangkan surga adalah Taman Eden yang indah. Namun, saat terjaga dari kematiannya, ternyata Eddie berada di alam baka yang sama sekali berbeda dari imajinasinya. Alam itu bukanlah taman surgawi tempat dia bisa berbaring dan bermalas-malasan. Bukan tempat di mana dia akan menemukan orang-orang tercinta. 

Orang pertama yang dijumpainya bahkan berkata bahwa kematian dirinya disebabkan oleh Eddie, meskipun Eddie yakin tidak pernah membunuh siapa pun semasa hidupnya. “Dengar, Mister!” kata Eddie, “Aku tidak pernah membunuhmu. OK? Aku bahkan tidak kenal kau.”

Eddie menghabiskan hampir sebagian besar hidupnya di sebuah taman hiburan Ruby Pier. Dia bertugas memelihara berbagai wahana di taman itu—kincir raksasa, roller coaster, mobil-mobil senggol, serta berbagai jenis wahana yang biasa ada di taman hiburan. Eddie bahkan meninggal di taman itu saat berusaha menyelamatkan seorang gadis kecil. 

Lalu kenapa di alam baka dia tercatat sebagai penyebab kematian orang lain? Di alam baka pada jalur Eddie tersebut juga telah menunggu empat orang lain. Tidak semua dikenalnya, tetapi mereka terhubung dengan Eddie semasa di dunia. Mereka “bertugas” membuat Eddie mengerti arti hidupnya di dunia. Seperti arti pengorbanan, juga arti mencintai dan dicintai.

Surga yang digambarkan oleh Mitch Albom dalam The Five People You Meet in Heaven (Meniti Bianglala), mungkin jauh dari konsep dalam benak kita. Versi tersebut memang hanya dugaan dan harapan yang terinspirasi dari cerita pamannya Edward Beitchman semasa hidup. 

Melalui percakapan Eddie dengan orang-orang yang ditemuinya di surga, Mitch Albom mengajak kita lebih memaknai arti hidup. Sebenarnya setiap langkah kita dan setiap orang yang kita jumpai memiliki arti. Kita mungkin turut mengubah jalan hidup orang lain, sebaliknya orang lain turut mengubah jalan hidup kita, tanpa kita sadari.

“Bahwa tidak ada kejadian yang terjadi secara acak. Bahwa kita semua saling berhubungan. Bahwa kau tidak bisa memisahkan satu kehidupan dari kehidupan lain, sama seperti kau tidak bisa memisahkan embusan udara dari angin.” (hlm. 52)

Bila kita pernah merasa bahwa hidup ini tidak berarti, buku ini mengajak kita mengenyahkan pikiran tersebut. Keberadaan setiap orang di dunia selalu memiliki arti.

PS:
Ayo berikan arti lebih bagi anugerah kehidupan sebelum kematian menjemput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar