Even without seeing much
and talking often,
You take a special place
in my heart....
Demikian sepotong ucapan yang membuat hati menjadi adem pada setiap Hari Kasih Sayang, 14 Februari.
Tanggal tersebut mulai diklaim sebagai peringatan Santo Valentinus oleh Paus Gelasius I pada tahun 496. Konon, tujuannya untuk menandingi Hari Lupercalia yang dirayakan tanggal 15 Februari. Meskipun “konon” beliau sendiri tidak tahu secara pasti tentang martir-martir tersebut.
Hingga zaman modern tanggal tersebut semakin kukuh sebagai Hari Kasih Sayang atau bahasa kerennya Valentine's Day! Walaupun demikian pro-kontra senantiasa berulang setiap menjelang hari ini tiba.
Sudah bukan menjadi rahasia jika sekelompok orang menistakan perayaan hari ini, dan sekelompok lain begitu mengagungkan. Bahkan sebagian bahkan sering salah mengapresiasi hari ini.
Saya sendiri sering kali menyayangkan, jika hadirnya momen yang dikenangkan sebagai hari kasih sayang harus menjadi perdebatan. Sama menyedihkannya dengan mendengar satu kelompok bertikai dengan kelompok lain. Tidak beda juga dengan mendengar berita tentang senjata ditembakkan lalu dibalas dengan tembakan rudal.
Lepas dari bagaimana sejarah kelahiran hari ini atau adanya industri yang kemudian mengeksploitasinya untuk kepentingan bisnis, sangat ironis memperdebatkan perayaan kasih sayang.
Saya bukan fanatik dengan Hari Valentine. Namun, bukankah seharusnya setiap orang berbangga bahwa manusia di muka bumi ini masih memiliki hari untuk saling menyayangi?
Mengapa pula tidak setiap hari saja menjadi hari Kasih Sayang?
Agar orang senantiasa hanya berpikir tentang cinta.
Agar tiada perang di dunia ini...
Kalimalang, Februari 2009
PS:
Untuk semua yang pernah hadir dalam hidupku.
I love you so much!
There's nothing more beautiful in this life than share a love to everyone. Betapa indahnya dunia ini jika tidak ada perang, dan yang ada hanya...love and peace. How nice..!!
BalasHapus