Selasa, 03 Februari 2009

Kepalanya Sudah Dipenggal

Terjemahan dari:
NASREDDIN, A Man with Thousands Ideas (Kanisius, 1995)

Adalah beberapa tentara yang baru kembali dari medan perang. Beberapa di antaranya mengobrol di sebuah kedai makanan. Mereka saling bercerita tentang keberanian dan kejantanannya di medan perang. Nasreddin ada di kedai tersebut sebagai salah satu pendengarnya.
Salah seorang tentara bercerita, “Aku mengayunkan pedangku ke kiri dan ke kanan, banyak musuh yang jatuh dan mati seketika.”
Mendengar itu, para pendengar pun bertepuk tangan. Tentara tersebut kelihatan sangat bangga karenanya.
“Kisahmu mengingatkanku tentang sesuatu!” teriak Nasreddin.
“Apakah itu?” tanya salah seorang di antara mereka.
Lalu Nasreddin bercerita, “ Dalam sebuah peperangan yang pernah kuikuti… aku mengayunkan pedangku dan memutuskan lengan seorang tentara musuh. Ia pun mati seketika."
Semua pendengar memberikan tepuk tangan. Namun, tiba-tiba, seorang dari tentara yang ada di situ bertanya, “ Mengapa kamu tidak memenggal kepalanya saja? Bukankah cara itu lebih hebat bagi seorang prajurit.”
“Itu sangat tidak mungkin!” jawab Nasreddin cepat.
“Mengapa?” tanya yang lain.
“Teman seperjuanganku sudah melakukannya terlebih dahulu,” jawab Nasreddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar