Sumber: Food Detik |
Kisah
ini terjadi saat ibuku masih menjadi Pamong Wilayah di Wilayah St. Stephanus, Paroki
St. Paulus Semarang. Kebetulan kala itu aku juga masih menjadi guru Sekolah
Minggu.
Suatu
ketika, keluarga kami mendapat tugas menerima kehadiran anak-anak untuk bersekolah
Minggu di rumah. Ibuku menyiapkan menu lele goreng lengkap untuk hidangan makan
siang anak-anak yang rata-rata berusia di bawah enam tahun itu.
Saat
makan siang tiba, anak-anak duduk mengelilingi meja makan dengan tertib.
Kupersilakan seorang anak untuk memimpin doa makan sekaligus melatih keberanian
mereka.
Dengan
berani, anak yang saya tunjuk segera saja memimpin doa. Beginilah bunyi doanya:
"Tuhan terima kasih untuk makanan ini. Berkatilah kami ya Tuhan,
berkati juga makanan ini semoga tidak beracun.”
Reflek
kubuka mata dan menoleh ke arah Ibuku yang ternyata juga membuka mata dengan
terkejut. Kami hanya saling berpandangan dan menahan tawa. Ah, anak-anak memang apa
adanya.
Kalimalang, Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar