NASREDDIN, A Man with Thousands Ideas (Kanisius, 1995)
Suatu hari, Nasreddin asyik mengobrol dengan beberapa temannya. Lalu, Nasreddin melontarkan pertanyaan kepada mereka, “Menurut kalian, manakah yang lebih penting, Matahari atau Bulan?”
“Keduanya penting. Tidak ada satu pun di antaranya yang lebih penting,” jawab salah satu temannya spontan.
“Tidak! Menurutku secara umum, Bulan lebih penting daripada Matahari,” sahut Nasreddin.
“Benarkah? Mengapa?” tanya salah satu teman Nasreddin.
Nasreddin menjawab dengan serius, ”Malam itu gelap. Oleh karenanya manusia sangat memerlukan cahaya. Kebetulan sekali jika pada malam hari ada Bulan, yang memberi cahaya. Sebaliknya, siang hari sangatlah terang. Jadi, menurutku manusia tidak memerlukan cahaya. Jadi, mereka tidak membutuhkan Matahari.”
Semua teman Nasreddin tertawa terbahak-bahak.
Tetapi Nasreddin segera melanjutkan kalimatnya, “ Malam itu gelap. Mungkin hal itu menjadi masalah bagi kalian. Tetapi hal itu bukan masalah bagiku. Sejak aku dapat melihat dalam gelap, malam dan siang sama saja bagiku. Jadi, baik Bulan maupun Matahari sama tidak pentingnya bagiku.”
Salah satu temannya bertanya, “Jika hal itu benar, Nasreddin, mengapa kadang-kadang aku melihatmu berjalan sambil membawa lentera di malam hari?”
“Oh… itu hanya untuk mencegah orang lain menabrakku,” jawab Nasreddin ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar