Minggu, 23 Oktober 2011

Ibu, Aku dan Selimut

Saat mengangkat selimut dari tali jemuran, tiba-tiba aku teringat Ibu. Lalu aku tersenyum-senyum sendiri laksana orang yang telah berubah pikiran. Tapi aku sedang sendiri, jadi tiadalah khawatir ada yang mengira aku sudah gila. Andakata ada yang melihat dan menyebut aku gila, aku pun akan terima dengan ikhlas. Karena bagiku kenangan akan Ibu terkait dengan selimut akan membuatku tersenyum sepanjang masa.
Sejak kecil aku memang tidak suka tidur berselimut. Sebenarnya aku tidak merasa terganggu dengan hawa dingin ataupun gangguan nyamuk yang sangat menyebalkan di mata orang lain. Saat menginap di daerah berhawa dingin pun tidak selalu kumanfaatkan selimut. Kecuali tubuhku sedang tak sehat atau benar-benar tak sanggup menahan hawa dingin. Hahaha... sama juga bohong ya? Tapi banyak orang curiga karena aku malas melipat selimut. Hohoho... tuduhan yang semena-mena ya?!
Dan seperti banyak orang, Ibuku tidak merestui ketidaksukaanku itu. Oleh karenanya beliau selalu berusaha membuatku berselimut.. hehe! Meskipun berangkat tidur tidak berselimut, pasti aku bangun dengan selimut yang sudah bergulung-gulung di sudut ranjang... mungkin karena aku bermimpi main bola.. :) Aku yakin pasti semalam Ibu menyelimutiku. Ah, begitulah Ibu... bahkan kasihmu terungkap melalui hal-hal sepele macam itu. Aku bayangkan tentu adegannya seperti di sinetron atau film-film... Ibu masuk ke kamarku dan memandang sedih melihat aku meringkuk kedinginan atau telentang dengan puluhan nyamuk menyambangiku tubuhku. Lalu sambil berbisik sayang diambilnya lipatan selimut dan menyelimutiku rapat-rapat. Jika bukan dengan bisikan sayang mungkin juga dengan omelan (karena keras kepalaku)... "Sudah dibilang berkali-kali kalau malam banyak nyamuk.. susah amat disuruh berselimut!"... bla...bla..bla.. Itulah omelan sayang seorang Ibu. Oh, so sweet... Coba ada CCTV.. :)
Tapi tahukah kamu? Aku suka menggoda Ibuku.. tentu saja dengan kebandelanku! Jika bangun tidur aku tidak langsung melipat selimutku. Sengaja menunggu Ibu melihatnya.. dan Beliau mengatakan: "Kalau bangun tidur itu, selimutnya mbokya langsung dilipat. Cah wadon ki sing rapi.. !" Lalu aku dengan gaya jumawa.. eh, tapi cuma akting kok.. :) akan menjawab, "Lho, semalam aku berangkat tidur gak pakai selimut kok.. siapa yang buka selimut dia yang melipat dong!" Dulu... waktu pertama kali mendapati akting perdanaku.. hahayy.. Ibu mana yang tidak akan shock? Saat melihat mata Ibu melotot dan hampir melantunkan omelan.. segera kupeluk beliau dan berteriak.. "hehehe.. bercanda...!" Lalu, kulipat selimutku dan Ibu tertawa tergelak, sering kali sambil mengaduk-aduk rambutku.
Dan akting itu sering kuulang.. bahkan hingga aku dewasa. Tapi lelucon itu tak pernah terasa garing.. karena tetap berakhir dengan tawa kami berdua. Ah, senangnya bisa menggoda Ibu.. dan kenangan ini selalu membuatku tersenyum. Hanya ada sedikit tanya.. adakah Ibu juga mengingat kenangan ini dan tersenyum dari surga sana?
Sunday, 23 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar